Tips Orang Tua Menemani Anak Dalam Belajar di Rumah Selama Pandemi Corona
Tuesday, 31 March 2020
Edit
Untuk menekan penyebaran virus corona di Indonesia, beberapa
pemerintah provinsi dan daerah telah memutuskan untuk menutup sekolah selama 14
hari alias 2 pekan. Terhitung sejak Senin, 16 maret 2020, kegiatan belajar
mengajar dipindahkan sementara ke rumah.
Sebagai orang tua, Anda harus paham bahwa ditutupnya sekolah
selama 14 hari bukan berarti anak bebas pergi berlibur. Sebab, pihak sekolah
sudah berkoordinasi dengan dinas pendidikan terkait untuk memastikan
pembelajaran jarak jauh tetap bisa dilakukan.
Guna memastikan anak-anak belajar di rumah dan tidak bermain
ke warnet, main games atau ke mall, beberapa wilayah menurunkan personel Satpol PP melakukan
operasi di masyarakat. Jika ditemukan ada anak main games di warnet atau mall
akan diminta pulang bahkan orang tuanya dipanggil.
Selama 2 pekan ini, orangtua diharapkan bisa menjadi
"guru" yang mengisi kegiatan anak-anaknya. Selain itu, menemani
mereka mengikuti kegiatan belajar secara online. Anjurannya, jangan
mengajak anak ke luar rumah. Oleh karena itu, diperlukan berbagai alternatif
kegiatan yang bisa dilakukan anak.
Bagi sebagian orang tua yang mendampingi atau mengajari
anaknya belajar di rumah juga mengeluh bahkan kesal dengan berbagai keluhan
yang bermunculan di medsos. Mulai stress, pusing, bahkan protes keras karena
merasa tugas yang diberikan para guru secara online terlalu banyak dan berat.
Tidak sedikit orang tua langsung protes bahkan minta beban
tugas dikurangi. Dengan berbagai alasan serta fakta masing-masing. Mulai
kebanyakan beban, anak stres, bahkan sampai sakit dan masuk rumah sakit. Tentu
kita semua harus maklum. Kondisi ini terpaksa diberlakukan karena keadaan
darurat serta mencegah bahaya yang lebih besar dari penyebaran covid-19 dewasa
ini.
Dalam kondisi pandemi corona, orang tua menjadi tahu bahwa
tugas guru mendidik anak di kelas bukan pekerjaan yang mudah, sehingga orang
tua juga harus berperan membimbing anak belajar di rumah. Orang tua hanya mengajar
satu atau dua orang anak, sedangkan guru mengajar banyak anak dan dari berbagai
latar belakang sosial yang berbeda.
Namun, sesuai ketentuan Pemerintah, siswa harus tetap masuk dengan metode
belajar daring atau memberikan tugas via online, yang artinya ini merupakan
pembelajaran jarak jauh kepada para muridnya. Jika kondisi sudah normal, tentu
pembelajaran di sekolah akan dipulihkan kembali.
BACA JUGA : Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mendukung Siswa Belajar di Rumah Akibat Virus Covid-19
BACA JUGA : Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mendukung Siswa Belajar di Rumah Akibat Virus Covid-19
Orangtua harus bagaimana?
Praktisi Homeschooling Aar Sumardiono mengatakan, ada
sejumlah hal yang bisa dilakukan oleh orangtua ketika mendampingi anaknya
belajar banyak hal dari dalam rumah, diantaranya:
1. Tanamkan dalam pikiran orang tua tidak menganggap kondisi saat ini menjadi sebuah beban.
2. Orang tua bisa bekerja sama dengan anak.
Dalam hal ini orang tua bisa membantu masalah ketika anak
mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya. Pendiri Rumah Inspirasi ini,
menyebutkan, dalam situasi seperti ini orangtua sebaiknya menjadi teman anak
yang mengajaknya berkomunikasi, bukan mengawasi atau sekadar memerintah."Mengobrol
dan berkomunikasi dengan anak, bukan hanya memerintah dan menjadi pengawas
anak-anak. Semakin santai relasi Anda dengan anak, semakin mudah keseharian ini
dilewati," ujar dia.
3. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Orang tua bisa membuat kesepakatan dengan anak kapan waktu
belajar dan kapan waktu untuk bermain. Adanya kesepakatan ini dapat membuat
anak bertanggungjawab dengan tugasnya. Cara ini juga menjadi jalan untuk
menyamakan persepsi dan mengurangi masalah antara orangtua dan anak.
"Diskusikan dengan anak tentang do and don't. Buat kesepakatan penggunaan
gadget, durasi pemakaian, dan kegiatan yang dilakukan dengan gadget. Tulis target
harian dan cetak di selembar kertas yang bisa dilihat bersama," jelas Aar.
4. Orangtua membuat sistem sendiri.
Jadi, anak diberi kebebasan untuk menentukan kegiatan apa
yang ingin mereka lakukan pertama dan selanjutnya. Hal ini penting dilakukan
karena situasi belajar di rumah tentu sangat berbeda dengan situasi belajar di
sekolah yang cenderung formal. "Yang penting fokus pada target harian.
Anak boleh mengatur urutan kegiatan yang dikerjakan, yang penting target harian
terpenuhi," ucap Aar.
Demikian trik dan cara orang tua dalam membantu anak belajar
di rumah agar anak tidak menjadi bosan dengan tugas-tugas yang diberikan oleh
gurunya yang diberikan oleh Aar Sumardiono, praktisi homeschooling.